Saturday, December 12, 2015

Sinonimi dan Antonimi: Tidak Sama Persis, Tidak Sangat Berbeda

Kali ini, Tahu Bahasa akan membahas mengenai sinonimi dan antonimi. Pastinya, para pembaca sudah pernah mempelajari ini sejak SD. "Sinonim itu persamaan kata, antonim itu lawan kata. Sinonim itu contohnya ayah dan bapak, antonim itu contohnya terang dan gelap."

Yep. Begitulah bapak-ibu guru kita mengajari cara sederhana memahami sinonimi dan antonimi. Akan tetapi, jika dikupas lagi, sinonimi dan antonimi berbicara lebih dari itu. Apa sih sinonimi dan antonimi itu?

Sinonimi adalah ungkapan (bisa berupa kata, frasa, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan yang lain (Verhaar, via Chaer 1990:85). Nah, mari kita perhatikan bagian yang digarisbawahi itu. Jika maknanya kurang lebih sama, maka maknanya tidak sama sepenuhnyaada yang berbeda. Mari kita perhatikan contoh kalimat berikut.

(1) Ibu berbelanjan di pasar setiap pagi.
(2) Ibu guru sedang mengajar kelas satu.

Ibu bersinonimi dengan bunda. Maka, mari kita coba kata bunda pada kalimat berikut.

(3) Bunda berbelanja di pasar setiap pagi.
(4) *Bunda guru sedang mengajar kelas satu.

Ternyata, meski bersinonimi, kita ibu dan bunda tidak sepenuhnya bisa menggantikan satu sama lain. Tentu saja, hal ini juga berlaku untuk semua bentuk sinonim yang lain.

Bagaimana dengan antonimi?

Antonimi adalah ungkapan (biasanya berupa kata, tetapi dapat pula berupa frasa atau kalimat (yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain (Verhaar via Chaer, 1990:91). Secara singkat, pemahaman dasarnya adalah "lawan kata", atau ada juga yang menyebutnya "lawan makna". Namun, jika kita perhatikan bagian yang digarisbawahi, ungkapan itu hanya menyatakan "kebalikan" dan bukan "berlawanan".

Jika demikian, maka terang juga bisa berantonim dengan mendung. Cinta tidak harus berantonim dengan benci, bisa juga peduli. Begitu juga berpasangan tidak harus berantonim dengan sendiri, bisa juga bertiga.

Maka, dari kedua penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan dua hal. Pertama, ungkapan dalam sinonim hanya memiliki makna yang mirip, tetapi tidak sama persis. Kedua, ungkapan dalam antonim tidak harus melulu yang memiliki makna yang sangat berlawanan.



No comments:

Post a Comment