Monday, December 14, 2015

Ketua dan Kepala



Sebelumnya, Tahu Bahasa membahas mengenai pemimpin dan pimpinan. Kali ini, kami akan membahas mengenai ketua dan kepala. Kapan ketua dan kepala dipakai? Apa perbedaannya?

Penutur bahasa Indonesia dapat menerima frasa kepala desa dan ketua kelas, tetapi tidak dapat menerima frasa ketua desa dan kepala kelas.

KBBI mengartikan kata ketua sebagai ‘orang yang tertua dan banyak pengalamannya dalam suatu kelompok manusia’. Ketua tidak menunjukkkan hierarki kedudukan, tetapi hanya menunjukkan posisi di dalam kelompoknya. Kata ketua digunakan untuk menunjukkan konsep pemimpin organisasi, institusi, dan sebagainya yang tidak memiliki kedudukan secara struktural, tetapi orang yang lebih tua pengetahuan dan pengalamannya, seperti ketua kelas, ketua partai, ketua panitia, dan sebagainya.

Sementara itu, kata kepala memiliki lebih dari satu makna. Makna utama dari kepala adalah ‘bagian tubuh yang di atas leher pada manusia dan beberapa jenis hewan yang merupakan tempat otak, pusat jaringan saraf, dan beberapa pusat indera’. Dari pengertian utama tersebut dapat diketahui bahwa sifat dari kepala adalah bagian yang paling penting dan paling utama.

Kata kepala pun akhirnya meluas maknanya sehingga dipakai sebagai sinonim kata pemimpin. Permasalahannya, pemimpin seperti apa yang dapat disebut kepala? Kata kepala digunakan untuk melambangkan konsep seseorang dan sebagainya yang berada pada kedudukan paling atas dan menjadi pusat jaringan atau pusat komando. Misalnya, kepala negara, kepala daerah, kepala keluarga, dan sebagainya.

Sumber: Majalah Aksi Anak Sastra (AKSARA) Edisi November 2012

MPM

No comments:

Post a Comment