Sunday, December 13, 2015

Ke Mana Waktu? Aku Ingin Bermain!

sumber: http://www.lynnegolodner.com
Di tengah-tengah kesibukan dan terjangan kekejaman dunia, pernahkah Anda terpikir "Aku ingin Bermain!"? Mungkin ya, mungkin tidak. Tetapi, sebagian dari kita demikian.

Mari kita merenungkan perjalanan hidup kita sejenak.

Sewaktu masih kanak-kanak, kita bebas bermimpi. Menjadi polisi, pilot, dokter, penulis, atau bahkan menjadi superman. Jari-jari tangan menjadi pistol, sapu menjadi gitar, garpu menjadi pedang. Menjadi siapapun dan menjadi apapun.

Kemudian, seiring berjalannya waktu kita beranjak dewasa. Hidup kita semakin dinamis dan kompleks. Kita mulai mengenal sedikit demi sedikit kerasnya dunia dan mengahadapinya. Beberapa dari kita tetap memegang mimpi masa kecil kita. Beberapa yang lain berusaha untuk mempertahankannya namun gagal. Beberapa yang lain melupakannya sama sekali. Yang pasti, kita semakin sibuk dan tenggelam dalam rutinitas.

Di tengah-tengah kesibukan itulah kita kemudian bertanya-tanya, "Ke mana waktu?" Seakan-akan waktu selalu bermain sendiri, sampai-sampai kita tidak punya waktu untuk melakukan hal yan lain. "Aku ingin bermain!" seru kita. Tetapi, tidak ada waktu. Kita tidak bisa menikmati diri kita sendiri.

Nah, di titik inilah kita perlu menyadari bahwa waktu selalu ada bersama kita. Pertanyaannya: apakah "waktu yang pergi dari kita" atau "kita yang pergi dari waktu"?

Bagaimanapun manusia harus bertambah dewasa. Ia menjadi kuat dengan melewati berbagai rintangan dan kerasnya dunia. Maka, kesibukan dan kejenuhan yang kita alami adalah bagian dari proses kehiduan kita. Tetapi, saya pikir kita perlu menikmatinya agar hidup kita tetap berwarna. Bukankah begitu?

GMP

No comments:

Post a Comment